Langkah-langkah Memperoleh Beasiswa (1)

Posted by Inkpower On Tuesday, April 7, 2009 0 comments
(Artikel di bawah aslinya berbahasa Inggris dengan judul "Things to Prepare Before Applying for a Scholarship". Muncul di beberapa blog yang berkaitan dengan tips memperoleh beasiswa. Terima kasih ke pemilik blog yang tetap mencantumkan nama saya. Sekarang saya tulis kembali di sini dalam Bahasa Indonesia).

Memperoleh beasiswa untuk belajar, utamanya untuk belajar ke luar negeri, bukan lah merupakan hal yang gampang. Tapi juga tidak bisa dikatakan sulit, sebab banyak orang yang telah melaluinya dengan sukses. Persoalan pertama yang harus diingat kalau anda mau mendaftar untuk mendapatkan beasiswa adalah bahwa banyak orang lain seperti anda. Mereka juga mencari beasiswa. Beberapa tahun lalu, saya ingat bahwa pelamar beasiswa Australia (Australian Development Scholarship, ADS) seluruh Indonesia berjumlah 6.000 orang. Berapa yang mau diterima? Hanya 300 orang! Anda bisa bayangkan. Mungkin skim beasiswa lain lebih kompetitif lagi.

Yang ingin saya katakan adalah bahwa sebaiknya anda mengetahui berapa banyak pendaftar dan berapa banyak yang mau diterima untuk skim beasiswa yang anda inginkan. Lalu anda akan dapat gambaran peluang anda. Jika sangat ketat, tentu anda harus mempersiapkan diri lebih baik.

Apapun beasiswa yang anda kejar, atau ke negara mana pun anda mau pergi untuk melanjutkan studi, anda sebaiknya mempersiapkan diri sedini mungkin. Jangan menunggu batas-batas terakhir pendaftaran, karena pada saat-saat seperti itu mungkin banyak yang harus anda kerjakan. Bisa berhubungan dengan urusan beasiswa itu sendiri, bisa tidak.

Beberapa hal yang perlu anda persiapkan adalah:

Ijazah dan transkrip akademik

Segera setelah lulus dari S1, urus lah ijazah dan transkrip akademik anda. Ini saya kemukakan karena menyaksikan sendiri banyak alumni yang suka menunda-nunda waktu mengurus ijazah dan transkripnya. Alasannya banyak dan macam-macam. Kalau anda berniat memburu beasiswa, anda jangan bersikap demikian.

Ijazah dan transkrip akademik anda sebaiknya segera diterjemahkan ke dalam bahasa asing (utamanya Bahasa Inggris). Biasanya ini menjadi persyaratan oleh penyedia beasiswa. Cari orang sekitar yang bisa membantu anda melakukannya. Atau mungkin ada orang yang pernah melakukan hal seperti itu, sehingga ini sehingga ini bisa dijadikan pembanding, baik terjemahan untuk setiap nama mata kuliah dan hal-hal lainnya maupun untuk format hasil terjemahan yang digunakan. Hasil terjemahan bisa anda perlihatkan kepada orang lain (yang sebidang ilmu) untuk melihat apakah terjemahan itu sudah acceptable atau masih perlu diperbaiki. Ingat bahwa nama-nama mata kuliah itu baku dan demikian pula terjemahannya.

Jangan lupa untuk membuat foto copy masing-masing ijazah dan transkrip anda. Demikian pula dengan legalisir foto copy tersebut.

Proposal Penelitian

Anda perlu memutuskan lebih awal, jalur studi mana yang akan anda tempuh jika nanti berhasil mendapatkan beasiswa? Apakah jalur kuliah, jalur penelitian, atau campuran keduanya? Jika anda ingin jalur kuliah, mungkin anda tidak perlu membuat proposal karena anda nanti tidak akan melakukan penelitian. Anda akan menyelesaikan semua persyaratan yang diminta untuka menyelesaikan studi hanya melalui kuliah.

Tetapi jika anda lebih tertarik dengan jalur penelitian atau campuran antara mata kuliah dan penelitian, kemungkinan besar anda harus mempersiapkan sebuah proposal penelitian. Anda sudah familiar kan dengan proposal penelitian sewaktu menyelesaikan pendidikan S1. Prinsipnya sama seperti itu. Hanya saja tentu harus dipersiapkan dalam Bahasa Inggris. Kalau anda masih kesulitan dengan Bahasa Inggris, buat lah dulu dalam Bahasa Indonesia dan kemudian minta orang lain yang bisa menerjemahkannya.

Proposal penelitian antara jalur penelitian dan jalur campuran biasanya juga berbeda dalam hal cakupan (scope) penelitiannya. Orang yang mengambil jalur penelitian penuh (full research) akan melakukan penelitian terus menerus tanpa diharuskan mengambil mata kuliah. Kalau jalur campuran, orang mengambil mata kuliah di semester-semester awal dan kemudian melakukan penelitian di akhir studinya (hampir sama dengan sistem S1 di negara kita). Jadi proposal penelitian untuk full research lebih kompleks dan dirancang untuk dilaksanakan beberapa tahun. Meskipun begitu, kerangka dasar proposal penelitian akan tetap sama, yaitu Latar Belakang, Masalah dan Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metodologi, dan Daftar Pustaka. Kalau ada perbedaan dengan yang diminta oleh penyedia beasiswa, anda bisa menyesuaikan proposal anda nanti.