Kalau anda dipanggil oleh penyelenggara beasiswa untuk menghadiri wawancara maka itu adalah keberhasilan besar anda. Tidak semua orang seperti anda, karena anda itu hal pertama yang harus anda lakukan adalah bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Anda berarti selangkah lebih maju lagi dalam perjuangan anda memperoleh beasiswa. Selamat!
Hal pertama yang anda harus ingat bahwa wawancara itu merupakan bagian dari proses perekrutan calon penerima beasiswa. Meskipun wawancara adalah bagian integral dari proses, wawancara itu sebenarnya bukan merupakan tes atau ujian. Sekali lagi bukan merupakan ujian. Banyak orang yang salah memahami hal ini karena menganggap bahwa wawancara itu adalah ujian sehingga mereka lebih sering stress duluan dan tidak sempat mempersiapkan diri dengan baik menghadapi wawancara tersebut. Sebaiknya anda tidak seperti itu dan tidak terjebak ke hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Lalu apa itu wawancara? Apa tujuannya?
Wawancara, pada prinsipnya, adalah kesempatan bagi penyelenggara beasiswa untuk bertemu langsung dengan pelamar beasiswa (tentunya yang lolos hingga ke level wawancara itu). Mereka ingin memastikan bahwa orang yang menulis application form yang telah mereka terima, dan telah mereka seleksi dan kemudian mereka loloskan untuk diikutkan wawancara adalah benar-benar anda. Bukan orang lain. Artinya, anda sendiri yang mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari penulisan application form, proposal penelitian, dan seterusnya. Mereka ingin memastikan itu. Karena ada kemungkinan kan bahwa application form dan berkas pendukungnya (termasuk proposal penelitian) ditulis oleh orang lain. Bila hal ini terjadi tentu pelenyelanggara beasiswa (tepatnya pewawancara) akan menciumnya dengan mudah. Mereka tidak akan mentolerir hal seperti ini, dan pasti orang tersebut tidak akan lolos melewati wawancara dan proses selanjutnya.
Wawancara mungkin juga akan berisi dengan pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan proposal penelitian. Ini tidak perlu mengkhawatirkan kan? Kalau anda membuat sendiri proposal tersebut, telah membacanya dan menguasainya, tentu hal ini akan mudah bagi. Jika anda menghadapi pertanyaan seperti ini maka anda hanya perlu menjawab sesuai dengan yang tercantum dalam proposal anda.
Hal paling penting dalam wawancara adalah menunjukkan kepada pewawancara bahwa anda layak untuk menerima beasiswa. Anda layak dan siap mengikuti pendidikan dengan beasiswa yang mereka berikan. Anda harus menunjukkan kepercayaan diri bahwa anda bisa menjaga amanah yang mereka berikan dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hal pertama yang anda harus ingat bahwa wawancara itu merupakan bagian dari proses perekrutan calon penerima beasiswa. Meskipun wawancara adalah bagian integral dari proses, wawancara itu sebenarnya bukan merupakan tes atau ujian. Sekali lagi bukan merupakan ujian. Banyak orang yang salah memahami hal ini karena menganggap bahwa wawancara itu adalah ujian sehingga mereka lebih sering stress duluan dan tidak sempat mempersiapkan diri dengan baik menghadapi wawancara tersebut. Sebaiknya anda tidak seperti itu dan tidak terjebak ke hal-hal yang sebenarnya tidak perlu.
Lalu apa itu wawancara? Apa tujuannya?
Wawancara, pada prinsipnya, adalah kesempatan bagi penyelenggara beasiswa untuk bertemu langsung dengan pelamar beasiswa (tentunya yang lolos hingga ke level wawancara itu). Mereka ingin memastikan bahwa orang yang menulis application form yang telah mereka terima, dan telah mereka seleksi dan kemudian mereka loloskan untuk diikutkan wawancara adalah benar-benar anda. Bukan orang lain. Artinya, anda sendiri yang mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari penulisan application form, proposal penelitian, dan seterusnya. Mereka ingin memastikan itu. Karena ada kemungkinan kan bahwa application form dan berkas pendukungnya (termasuk proposal penelitian) ditulis oleh orang lain. Bila hal ini terjadi tentu pelenyelanggara beasiswa (tepatnya pewawancara) akan menciumnya dengan mudah. Mereka tidak akan mentolerir hal seperti ini, dan pasti orang tersebut tidak akan lolos melewati wawancara dan proses selanjutnya.
Wawancara mungkin juga akan berisi dengan pertanyaan-pertanyaan berhubungan dengan proposal penelitian. Ini tidak perlu mengkhawatirkan kan? Kalau anda membuat sendiri proposal tersebut, telah membacanya dan menguasainya, tentu hal ini akan mudah bagi. Jika anda menghadapi pertanyaan seperti ini maka anda hanya perlu menjawab sesuai dengan yang tercantum dalam proposal anda.
Hal paling penting dalam wawancara adalah menunjukkan kepada pewawancara bahwa anda layak untuk menerima beasiswa. Anda layak dan siap mengikuti pendidikan dengan beasiswa yang mereka berikan. Anda harus menunjukkan kepercayaan diri bahwa anda bisa menjaga amanah yang mereka berikan dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.